Udah malem nih. Hari ini ga ngajar karena murid ga bisa les. Di rumah, hujan deras sekaleee..sampe takut. Sekarang, iseng2 nulis ah.
Ada hal-hal yang bagus buat di inget sepanjang minggu yang lalu.
Selama ini sudah terbentuk dalam pikiran gw kalo yang namanya sopir angkutan umum itu ga ada yang berhati baik. Melihat dari cara mereka bertugas, sepertinya mereka sudah tidak punya hati nurani. Yang penting dapet uang setoran.
Tapi kali ini beda. Pulang dari sekolah, gw naik angkot seperti biasanya. Kemudia ada penumpang perempuan turun di jalan yang lumayan padat malam itu. Setelah memberikan ongkos, dan mengembalikan kembaliannya, berangkatlah angkot dengan merayap karena padat lalin-nya. Ga lama bergerak, tiba2 sopir angkotnya membanting uang yang di berikan penumpang tadi sambil berkata agak panik :"Sial, gobanan!". Wah, ternyata uang dikembalikan tidak sesuai karena sang sopir pikir, uangnya 20 ribuan. Trus temen di samping sopir berkata :"Udah sana, kembaliin, biar gw yg bawa mobilnya (maksudnya ke pangkalan)."
Gw langsung terhenyak. Merasa bersalah sekali. Gw sampe pengen bilang ke kedua sopir itu bahwa Tuhan menyayangi kalian. Semoga dengan kejujuran itu, kalian selalu memperoleh kedamaian dan kebahagiaan. Tapi gw ga berani. Gw cuma bersyukur bahwa TUhan telah membuka hati gw untuk tidak menghakimi orang lain. Masih ada manusia2 yang mempunya hati di dunia ini. Walaupun mungkin sangat sulit mencarinya. Seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Ada hal-hal yang bagus buat di inget sepanjang minggu yang lalu.
Selama ini sudah terbentuk dalam pikiran gw kalo yang namanya sopir angkutan umum itu ga ada yang berhati baik. Melihat dari cara mereka bertugas, sepertinya mereka sudah tidak punya hati nurani. Yang penting dapet uang setoran.
Tapi kali ini beda. Pulang dari sekolah, gw naik angkot seperti biasanya. Kemudia ada penumpang perempuan turun di jalan yang lumayan padat malam itu. Setelah memberikan ongkos, dan mengembalikan kembaliannya, berangkatlah angkot dengan merayap karena padat lalin-nya. Ga lama bergerak, tiba2 sopir angkotnya membanting uang yang di berikan penumpang tadi sambil berkata agak panik :"Sial, gobanan!". Wah, ternyata uang dikembalikan tidak sesuai karena sang sopir pikir, uangnya 20 ribuan. Trus temen di samping sopir berkata :"Udah sana, kembaliin, biar gw yg bawa mobilnya (maksudnya ke pangkalan)."
Gw langsung terhenyak. Merasa bersalah sekali. Gw sampe pengen bilang ke kedua sopir itu bahwa Tuhan menyayangi kalian. Semoga dengan kejujuran itu, kalian selalu memperoleh kedamaian dan kebahagiaan. Tapi gw ga berani. Gw cuma bersyukur bahwa TUhan telah membuka hati gw untuk tidak menghakimi orang lain. Masih ada manusia2 yang mempunya hati di dunia ini. Walaupun mungkin sangat sulit mencarinya. Seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
No comments:
Post a Comment